GEMAR
MEMBACA AWALI SUKSES ANDA
Oleh:
Khatijah
Pembelajaran
memerankan tokoh fabel merupakan pembelajaran yang sangat menarik bagiku,
bagaimana tidak? Siswa-siswa kelas tujuh A yang saya ajar saat itu,terlihat
antusias sekali dalam mengikuti pelajaran. Setelah anak-anak membaca senyap,
saya percaya bahwa mereka sudah benar-benar paham tentang isi fabel. Demikian
juga terhadap apa yang sudah mereka baca.Saya berkesimpulan bahwa mereka membaca dengan baik. Saya pun
berkeliling dari meja satu ke meja yang lain, dengan maksud mengecek semua
siswa apakah sudah membaca atau hanya pura-pura membaca. Saya berhenti di
sebuah meja yang diduduki oleh seorang anak laki-laki. Ia terlihat bingung.
Sesekali ia membuka-buka bukunya.
“Sudah
selesai membacanya?” tanyaku kepada anak itu.
Ia
tidak menjawab. Saya pun bertanya tentang isi yang terdapat di dalam paragraf
pertama. Lagi-lagi ia tidak menjawab. Bahkan ia kelihatan bertambah bingung
dengan pertanyaan saya. Saya tahu bahwa ia tidak membaca. Bukan karena tidak bisa membaca, tetapi ia memang malas
membaca.
Saya pun segera membagi kelompok
dengan anggota kelompok masing-masing empat orang, sesuai dengan jumlah tokoh
dalam fabel yang akan diperankan. Kegiatan kelompok pun dimulai yaitu
menganalisis watak tokoh dalam fabel. Semua anggota kelompok sudah menempati
tempat masing-masing. Terlihat beberapa kelompok benar-benar melaksanakan tugas
menganalisis watak tokoh fabel dengan antusias. Mereka tampak beberapa kali
mengulang membaca teks fabel tersebut dengan serius untuk memahami watak tokoh
dalam fabel itu. Beberapa menit kemudian mereka sudah memahami watak tokoh yang
akan mereka perankan. Bahkan mereka sudah membagi tugas peran kepada setiap
anggotanya.Tidak demikian dengan dua kelompok lain yang sejak awal ogah-ogahan
membaca. Mereka tak satu pun yang
menguasai peran yang sudah mereka sepakati. Mereka masih tampak
kebingungan untuk memerankan tokoh masing-masing.
Akhirnya, dua kelompok tersebut saya
anjurkan untuk membaca ulang teks cerita fabel secara keseluruhan. Kemudian
setelah itu mereka saya pandu untuk menganalisis masing-masing perwatakan tokoh
sesuai dengan peran masing-masing. Setelah itu mereka mencoba membuat dialog
sesuai dengan peran masing-masing. Secara berulang mereka terus berlatih. Pada
akhirnya mereka juga bisa memerankan tokoh fabel seperti kelompok-kelompok lain.
Nah,
dari peristiwa ini saya dapat menyimpuilkan bahwa membaca itu sebuah keharusan
yang dilakukan semua orang jika ingin sukses mencapai sebuah prestasi. Karena
dengan membaca semua orang bisa tahu tentang semua hal. Terlebih lagi jika
membaca sudah menjadi sebuah budaya, pasti akan dilaksanakan dengan tanpa
paksaan, tetapi membaca akan dilakukan dengan senang hati. Apa pun yang
dilakukan dengan senang hati, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Saya dapat mengambil makna atas
semua peristiwa di kelas tujuh A yang saya ajar di atas. Anak-anak yang berada
di kelompok yang tidak mau membaca, setelah diberi motivasi dan perhatian
khusus, ternyata mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik. Mereka dapat
melaksanakan tugasnya setelah membaca dengan sungguh-sungguh dan
berulang-ulang. Namun, itu tidak cukup dilakukan sekali dua kali. Kita sebagai
guru atau orang tua dari anak-anak kita harus tidak bosan-bosannya selalu
memotivasi agar anak-anak mau membaca. Saya juga menyadari bahwa anak-anak itu
harus selalu dimotivasi dan diawasi agar mereka mau membaca. Kita biasakan
budaya membaca itu sejak anak-anak. Sebagai orang tua juga harus memberikan
contoh kepada anak-anak dalam hal membaca. Faktanya membaca sangat bermanfaat.
Tetapi sekarang ini anak-anak lebih sering bermain gatged daripada membaca buku. Semua mata pelajaran di sekolah dapat
dipahami jika siswa membaca materi-materi itu dengan terampil dan baik.
Demikian juga kejadian-kejadian di belahan dunia bisa kita ketahui melalui
membaca. Kita dapat membuat sesuatu dengan bantuan membaca. Kita dapat
menguasai semua ilmu dengan membaca. Membaca juga bisa mendapatkan banyak
inspirasi. Misalnya inspirasi untuk selalu ingin berprestasi, ingin bersekolah
di jenjang yang lebih tinggi, ingin sukses sesukses tokoh-tokoh sukses
dunia. Oleh karena itu, membaca harus
selalu dilakukan dan digalakkan sehingga menjadi sebuah hoby atau kegemaran.
Jika membaca sudah menjadi sebuah hobi atau kegemaran, kita akan merasa
berkeinginan terus untuk membaca di mana pun kita berada. Pada akhirnya akan
mudah mendapatkan kesuksesan.
Kemampuan membaca di negara kita
sangat rendah. Hal ini terbukti dengan hasil survai yang menyatakan bahwa
Indonesia menduduki peringkat ke-60 tingkat kemampuan membaca dari 61 negara.
Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan program Gerakan literasi sekolah.
Sejak tahun
2016 telah digulirkan program literasi dengan pembiasaan membaca yang dilakukan
sepuluh menit sebelum pelajaran dimulai. Kemudian dilanjutkan tahap kedua yaitu
tahap pengembangan, yang bisa dilaksnakan dalam kegiatan ekstrakurikuler,
maupun jam kunjung perpustakaan. Pada saat ini program literasi sekolah sudah
masuk di jenjang ketiga, yaitu literasi dalam pembelajaran. Pelaksanaan
literasi pada tahap ini lebih mengharuskan siswa untuk lebih intensif membaca.
Karena dalam program literasi ini setiap mata pelajaran melaksanakan kegiatan
membaca dan diakhiri dengan menulis. Misalnya seperti merangkum,membaca buku
lain yang sesuai dengan topik pembelajaran,kemudian siswa membuat
kesimpulan.Tujuan penggunaan literasi dalam pembelajaran adalah untuk membangun
pemahaman siswa, keterampilan menulis, dan keterampilan komunikasi secara
menyeluruh serta dapat berpikir kritis dalam pemecahan masalah.
Program ini begitu erat dengan
peningkatan minat membaca siswa. Jika upaya pemerintah ini, benar-benar
terlaksana dengan baik, maka minat
membaca siswa akan meningkat. Karena dengan program ini mau tidak mau
siswa diharuskan membaca. Misalnya untuk dapat merangkum sebuah buku tidak akan
bisa terlaksana tanpa membacanya
terlebih dahulu
Kemampuan membaca akan terwujud jika ada minat baca pada diri
seseorang. Untuk menimbulkan minat baca pada diri seseorang dapat dimulai
dengan menciptakan aktivitas membaca menjadi sebuah hobi atau kegemaran. Sebuah
hobi atau kegemaran pasti akan dilakukan dengan senang hati. Kegemaran atau
hobi tidak akan tumbuh dengan sendirinya tanpa dibangun terus-menerus dengan
ketekunan dan pembiasaan. Motivasi mempunyai peranan penting untuk menumbuhkan hobi
membaca, terutama motivasi dari dalam dirinya sendiri. Motivasi dari tinggi dari orang lain juga sanagt diperlukan yaitu motivasi dari orang-orang di
sekitarnya, baiki dari guru ,orang tua, atau keluarga.
Ada beberapa hal yang dapat
dilaksanakan sebagai alternatif untuk menumbuhkan minat membaca agar menjadi
sebuah hobi. Pertama kita harus menanamkan minat membaca ini sejak dini. Hal
ini dapat dilakukan oleh orang tua
dengan cara membacakan dongeng kepada anak-anak seperti yang dilakukan
orang tua zaman dulu kepada anak-anaknya. Orang tua harus berusaha membaca
dogeng dengan menarik sehingga anak-anak akan tertarik untuk mendengarkan.
Selain itu, dongeng harus dibacakan secara terus menerus agar anak-anak senang.
Tentu saja sebagai orang tua harus pandai memilih bacaan dongeng yang mendidik.
Dengan cara ini anak-anak akan menyukai dongeng. Selanjutnya mereka akan selalu
merasa berkeinginan untuk mendengarkan dongeng. Kedua,jika anak-anak sudah
menyukai dongeng,mereka akan berusaha mendapatkan dongeng yang tidak sempat
dibacakan oleh orang tuanya.Seiring dengan perkembangan anak-anak bisa
membaca,mereka akan mencari dongeng yang bisa dibacanya. Pada saat seperti ini
orang tua harus mau menyediakan buku-buku dongeng atau buku apa saja yang
sesuai dengan umur anak-anak.Ini merupakan awal dari pembentukan kegemaran
membaca bagi anak-anak.Ketiga, orang tua atau guru sering-sering mengajak
anak-anak untuk mengunjungi perpustakaan. Mereka diajak membaca dengan memilih
sendiri bacaan yang ada di tempat itu. Penanaman membaca sejak anak-anak akan
lebih efektif dibandingkan penanaman kegemaran membaca ini dilaksanakan pada
usia remaja atau masa dewasa.Jika pada masa anak-anak sudah tertanam kegemaran
membaca, maka pada masa remaja dan selanjutnya pada masa dewasa kegemaran
membaca itu akan berlanjut dengan sendiirinya. Para remaja dan orang dewasa
yang memiliki kegemaran membaca akan mudah mendapatkan kesuksesan di bidanga
apa saja, pada kehidupan mereka.
He he aku perlu diberikan motivasi jg untuk senang membaca
BalasHapusTerima kasih Bu atas hadirnya..
HapusTop markotop, menulis berdasarkan pengalaman akan lebih mudah ya Bu👍
BalasHapusYa Bu. Terima kasih ya..
HapusMembaca adalah perintah, ia adlah keniscayaan yang harus dilakukan demi kesuksesan...
BalasHapusTulisan inspiratif...aku suka
Betul Pak Ustaz... Terima kasih hadirnya.
HapusBenar sekali Bund, tanpa membaca dengan sungguh2 kita tidak dapat memahami isi bacaan. Mantap Bund ulasannya, sangt informatif
BalasHapus