Tampilkan postingan dengan label sajak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Juni 2022

Puisi-puisi

Akankah

Akankah jalan trus berliku
dalam gulat gerimis pagi
mandikan kabut di aroma tanah basah
renungi kemilau bintang di langit tertelan
awan hitam bersorak memaki
dalam bahak memekak
galaukan angkasa jiwa
senyum tinggal seulas manisnya
tapi gerimis trus menyiram
Oktober 2013





Sabtu, 11 Juni 2022

Menulis Cerita Fiksi Bikin Nagih @1

 


Menulis Cerita Fiksi Bikin Nagih

@1

Oleh : Khatijah,S.Pd

Mengungkapkan gagasan dalam bentuk cerita fiksi itu, gampang-gampang susah. Mengapa gampang? Sebab kalau ada niat, tidak akan ada yang susah. Jika kita punya mimpi untuk menghasilkan tulisan pasti kita akan mengerahkan kemampuan untuk mewujudkan mimpi itu. Sebaliknya, menulis cerita akan terasa susah jika kita mengabaikan kemampuan yang kita miliki. Padahal pada dasarnya setiap orang punya kemampuan untuk menulis. Tinggal kita mengasahnya atau tidak. Bagaimana cara mengasahnya? Jawabannya adalah memulai belajar menulis dan terus menulis. Dengan mulai menulis maka apa yang tidak terbayangkan sebelumnya, bisa terjadi. Pikiran kita akan hidup dan tumbuhlah ide-ide yang tidak disangka-sangka dari mana datangnya.

Menulis cerita fiksi dalam genre apa pun harus selalu mengingat unsur-unsur pembangunnya. Unsur instrinsik yang harus ada dalam cerita antara lain: tema, tokoh, setting atau latar, penokohan, plot, point of veiuw dan pesan. Yang harus kita ingat tugas penulis  fiksi bukan memindahkan realitas sehari-hari ke dalam teks, tetapi mengolah dan mengangkat realitas tersebut menjadi realitas baru, realitas imajinatif (Tengsoe Tjahjono).

Berikutnya kita memilih genre yang akan kita tulis. Bisa pentigraf, cermin (cerita mini), cerpen, atau novel. Semua genre cerita memiliki ciri khas masing-masing, tapi secara umum memiliki unsur-unsur instrinsik di atas.

Sebuah cerita akan selalu didasari oleh tema tertentu. Tema berbeda dengan judul. Tema merupakan pokok masalah yang menjadi dasar pengembangan cerita. Sedangkan judul merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan  secara pendek isi atau maksud buku atau bab. Tema juga disebut sebagai kepala karangan (KBBI). Seorang penulis cerita bisa memilih tema apa saja misalnya, tema religi, humanisme, heroisme,  romansa, atau tema lain yang disukai.

Tulisan bentuk cerita atau narasi fiksi selalu menghadirkan tokoh atau pelaku cerita. Tokoh adalah pelaku yang mengalami peristiwa. Tokoh sentral adalah tokoh yang paling bayak berperan. Selebihnya tokoh-tokoh tambahan juga bisa dihadirkan untuk membantu jalannya cerita.

Bondowoso, 8 November 2021

Selasa, 27 Januari 2015

Kekaguman

 Kekaguman

Subhanallah 
warna jinggamu kembali meredup di hati , menawari seberkas sinar 
memompakan darah dan detak jantung dalam alunan nada serasi 
merenda bingkai emas

Subhanallah 
penanda itu mengirim kembali mimpi yang sempat berhenti
melantunkan tembang harapan
meniupkan seruling kehidupan
dalam lukisan hari-hari
di penghujung Januari

28 Januari 2015




Entri yang Diunggulkan

Puisi-Puisiku

  Puisi-Puisiku Oleh: Khatijah   1.        MENDEKAP HARAP Kupatahkan ragu di tiang rapuh Menjaga rasa cita pada setia Di cadas lin...