Cara Menemukan Ide Menulis
Cara Menemukan Ide Menulis
Oleh:
Khatijah
Pernahkah Anda kesulitan mendapatkan ide menulis? Menulis
merupakan kegiatan yang menyenangkan. Namun, biasanya terkendala dengan
menemukan ide. Ide tidak datang
begitu saja. Namun, kita harus memburunya. Sebenarnya banyak ide yang
berseliweran di sekeliling kita. Namun, keraguan untuk mengangkatnya menjadi
sebuah tulisan membuat kita tidak segera memulai menulis. Kadang-kadang terlalu
banyak pertimbangan. Takut idenya kurang pas atau kurang menarik. Padahal kalau
kita berani mengembangkan menjadi tulisan kadang akan membuat kita tercengang.
Kejadian-kejadian
yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan
merupakan sumber ide yang tidak akan kering. Sesuatu yang pernah kita alami
sendiri menjadi sumber ide yang luar biasa untuk beberapa genre tulisan. Misalnya saja kita pernah pergi ke suatu tempat yang
meninggalkan kesan mendalam dalam
pikiran kitadapat menjadi sumber ide yang bagus. Jika kita akan menulisnya
dalam bentuk fiksi, kita tinggal mengimajinasikan dengan peristiwa, tokoh,
konflik dengan menggunakan setting tempat, suasana, dan waktu dengan tempat
itu. Bisa juga kita mengangkatnya dalam bentuk reportase, kolom, atau jenis
tulisan lain. Sumber
ide yang tidak mudah kering dari ingatan adalah pengalaman. Hal-hal yang pernah
kita alami, entah itu suka maupun duka bisa dijadikan sumber penulisan.
Bagaimana cara berburu ide? Hal-hal
yang mudah untuk untuk menggali ide:
Pertama, kita catat semua kejadian yang kita alami.
Kita bisa mencatatnya di ponsel karena ponsel merupakan benda yang jarang lepas
dari tangan kita. Bisa dengan cara membuat grup WA dengan anggota dua atau tiga
orang terdekat. Kalau sudah terbentuk grup, lalu keluarkan anggota tersebut.
Tinggalah kita sendiri yang menjadi anggota grup. Nah, dengan begitu, kita
leluasa untuk mencatat apa saja yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan.
Selain mencatat kejadian, kita dapat memfoto atau memvideokan. Dari foto dan
video kita akan menggali ide sebanyak-banyaknya.
Cara
yang kedua, banyak membaca baik berupa
karya orang lain atau berita. Taufik Ismail pernah berpendapat “Rabun
Membaca Lumpuh Menulis”,
kiranya hal itu benar adanya. Seseorang yang rajin membaca akan mudah
menuangkan ide-ide cemerlang. Sedangkan orang yang jarang membaca akan
kesulitan memunculkan ide. Orang yang sering membaca, akan mengembangkan
kalimat dengan mudah. Dia akan menuliskan kalimat-kalimat mengalir begitu saja
tanpa harus dipaksa. Hal itu sudah terbukti. Untuk itu membaca harus selalu
kita lakukan setiap waktu.
Ketiga, ikut di komunitas penulis.
Dengan ikut di komunitas ini kita akan termotivasi untuk menulis seperti yang dilakukan oleh anggota komunitas
itu. Kita juga bisa membaca karya-karya mereka. Dari sini kita banyak
mendapatkan ide menulis.
Keempat, berusaha dengan berpikir
keras untuk menemukan ide. Memulai menulis
dengan selalu mengasah semangat. Semangat yang
tertanam di dalam diri kita, akan memudahkan kita mendapatkan ide penulisan.
Mengapa bisa seperti itu? Jawabannya mudah. Jika
kita sudah bersemangat untuk menulis, kita
akan berusaha keras. Di luar dugaan, jika
kita mulai menulis kadang ide-ide bermunculan dengan sendirinya.
Mulailah
menulis apa saja yang kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan. Mulailah
dengan satu kalimat. Teruslah berpikr fokus pada apa yang sudah kita tulis itu.
Lanjutkan menuliskan kalimat-kalimat berikutnya dengan menggunakankata kata
rujukan atau dengan repetisi dari inti yang kita biscarakan. Maka pengembangan
ide-ide tentang tulisan kita akan mengalir. Berhenti sejenak, bukan merupakan
masalah. Maka kalau ide sudah buntu berhentilah, kerjakan apa saja aktivitas
kita yang biasa kita lakukan. Suatu ketika kadang-kadang kita mendapatkan ide
baru untuk melanjutkan tulisan kita. Segera menuliskan ide yang kita dapatkan
tersebut untuk mengembangkan tulisan yang sudah ada. Hal itu dilakukan agar ide
tersebut tidak hilang.