Senin, 13 Juni 2022

Menuis Cerita Fiksi Bikin Nagih @2


 

Menuis Cerita Fiksi Bikin Nagih

@2

Oleh : Kahtijah, S.Pd

Seperti sudah saya tuliskan pada tulisan sebelumnya, bahwa di dalam tulisan fiksi kita menghadirkan tokoh-tokoh. Ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang paling banyak berperan di dalam cerita. Tokoh utama didefinisikan sebagai orang yang punya pengaruh paling besar dibanding tokoh lainnya. Dia berpotensi mengubah alur, membuat konflik, bahkan menyelesaikan permasalahan yang diceritakan (Nurgiantoro). Seperti layaknya manusia, tokoh-tokoh dalam cerita juga memiliki ciri, kebiasaan, dan sifat-sifat yang membedakan antara tokoh yang satu dengan tokoh lain. Dalam cerita pendek atau novel, penulis lebih leluasa menggambarkan karakter tokoh atau penokohan. Penokohan meliputi penokohan lahir dan penokohan batin.

Penokohan lahir adalah penggambaran ciri fisik tokoh. Misalnya menggambarkan bagaimana warna kulitnya, rambutnya, hidungnya, cara berjalannya dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada contoh di bawah ini.

Mirna Arsita, nama lengkap gadis itu. Teman-teman di kampus hampir semua mengenalnya. Sosok berkulit kuning langsat itu selalu menyapa lebih dulu kepada orang yang ditemuinya. Oleh karenanya, siapa pun yang bertemu dengannya pasti cepat akrab. Dalam suasana bagaimana pun, ia tidak lepas dari make up tipis yang menambah penampilan wajahnya tampak segar. Lesung pipit di wajahnya menjadi ciri khas bagi dirinya yang selalu tampak tersenyum. Karena orang tuanya tergolong berada, penampilannya pun selalu trendi. (Khatijah: Sejingga Rembulan)

Sedangkan penokohan batin merupakan penggambaran sifat, watak, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh tokoh. Misalnya pemberani, pemaaf, pendendam, penakut dll. Berikut contoh penggambaran sifat tokoh Farel yang penyabar.

Keikhlasan Farel menerima sikapnya sangat diapresiasi oleh Dian. Betapa anak muda itu memiliki kebesaran hati yang luar biasa. Sejak nomor HP-nya diblokir, tidak disapa, hingga sekarang terkesan dicuekin, diterimanya tanpa sikap yang menunjukkan marah atau tidak senang. Sikapnya yang tidak menunjukkan tidak mengejar jawaban, sangat dipujinya. Demikian juga sikap tidak memaksakan perasaan orang lain seperti apa yang dikehendaki, membuat Dian semakin menghargai anak muda itu.( Khatijah : Selendang Merah Jambu)

Penulis dapat menyampaikan analisis sifat atau karakter tokoh itu dengan berbagai teknik. Bisa dengan cara menjelaskan secara langsung seperti pada contoh di atas. Bisa juga melalui dialog antartokoh, melalui penjelasan tokoh lain, atau melalui ucapan dan tingkah laku tokoh. 

Selain tokoh dan penokohan, latar atau setting menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya dengan unsur pembangun cerita yang lain. Penggambaran setting yang kuat akan membantu pembaca memaknai isi cerita. Setting merupakan bagian cerita yang menggambarkan waktu, tempat, dan suasana sebuah peristiwa terjadi.

Bondowoso, 9 November 2021

  

 

Tidak ada komentar:
Write Comments



Entri yang Diunggulkan

Puisi-Puisiku

  Puisi-Puisiku Oleh: Khatijah   1.        MENDEKAP HARAP Kupatahkan ragu di tiang rapuh Menjaga rasa cita pada setia Di cadas lin...