Sabtu, 11 Juni 2022
Menulis Cerita Fiksi Bikin Nagih @1
Menulis
Cerita Fiksi Bikin Nagih
@1
Oleh
: Khatijah,S.Pd
Mengungkapkan
gagasan dalam bentuk cerita fiksi itu, gampang-gampang susah. Mengapa gampang?
Sebab kalau ada niat, tidak akan ada yang susah. Jika kita punya mimpi untuk
menghasilkan tulisan pasti kita akan mengerahkan kemampuan untuk mewujudkan
mimpi itu. Sebaliknya, menulis cerita akan terasa susah jika kita mengabaikan
kemampuan yang kita miliki. Padahal pada dasarnya setiap orang punya kemampuan
untuk menulis. Tinggal kita mengasahnya atau tidak. Bagaimana cara mengasahnya?
Jawabannya adalah memulai belajar menulis dan terus menulis. Dengan mulai
menulis maka apa yang tidak terbayangkan sebelumnya, bisa terjadi. Pikiran kita
akan hidup dan tumbuhlah ide-ide yang tidak disangka-sangka dari mana datangnya.
Menulis
cerita fiksi dalam genre apa pun harus selalu mengingat unsur-unsur
pembangunnya. Unsur instrinsik yang harus ada dalam cerita antara lain: tema,
tokoh, setting atau latar, penokohan, plot, point of veiuw dan pesan. Yang
harus kita ingat tugas penulis fiksi
bukan memindahkan realitas sehari-hari ke dalam teks, tetapi mengolah dan
mengangkat realitas tersebut menjadi realitas baru, realitas imajinatif
(Tengsoe Tjahjono).
Berikutnya
kita memilih genre yang akan kita tulis. Bisa pentigraf, cermin (cerita mini),
cerpen, atau novel. Semua genre cerita memiliki ciri khas masing-masing, tapi
secara umum memiliki unsur-unsur instrinsik di atas.
Sebuah
cerita akan selalu didasari oleh tema tertentu. Tema berbeda dengan judul. Tema
merupakan pokok masalah yang menjadi dasar pengembangan cerita. Sedangkan judul
merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat
menyiratkan secara pendek isi atau
maksud buku atau bab. Tema juga disebut sebagai kepala karangan (KBBI). Seorang
penulis cerita bisa memilih tema apa saja misalnya, tema religi, humanisme,
heroisme, romansa, atau tema lain yang
disukai.
Tulisan
bentuk cerita atau narasi fiksi selalu menghadirkan tokoh atau pelaku cerita.
Tokoh adalah pelaku yang mengalami peristiwa. Tokoh sentral adalah tokoh yang
paling bayak berperan. Selebihnya tokoh-tokoh tambahan juga bisa dihadirkan
untuk membantu jalannya cerita.
Bondowoso, 8 November 2021
Selasa, 27 Januari 2015
Kekaguman
Subhanallah
warna jinggamu kembali meredup di hati , menawari seberkas sinar
memompakan darah dan detak jantung dalam alunan nada serasi
merenda bingkai emas
Subhanallah
penanda itu mengirim kembali mimpi yang sempat berhenti
melantunkan tembang harapan
meniupkan seruling kehidupan
dalam lukisan hari-hari
di penghujung Januari
28 Januari 2015
Entri yang Diunggulkan
Puisi-Puisiku
Puisi-Puisiku Oleh: Khatijah 1. MENDEKAP HARAP Kupatahkan ragu di tiang rapuh Menjaga rasa cita pada setia Di cadas lin...