Foto: Koleksi Pribadi
Mengenal Puisi Baru
Cara- Cara Menulis Puisi Baru
Pernahkah Anda menuliskan gagasan-gagasan ke dalam bentuk
puisi? Anda akan mengenal bentuk puisi baru dan setelah mempelajari materi dan
contoh puisi baru, Anda akan berlatih menulis puisi baru.Kalau puisi lama ada
jenis pantun, gurindam, dan karmina, maka jenis puisi baru berbeda dengan puisi
lama. Selain jenisnya berbeda, ciri-cirinya juga berbeda.
Jenis –Jenis
Puisi Baru
a. Puisi Epik adalah puisi yang
di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan
dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah.
b.
Puisi Naratif adalah puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita,
menjdi pelaku,perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang
menjalin suatu peristiwa
c.
Puisi Lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual
penyairnya dengan segala macam endpan pengalaman, sikap, maupun suasan batin
yang melingkupi. Misalnya puisi-puisi Chairil anwar, Sapardi Joko Damono dan
lain-lain
d.
Puisi Dramatik adalah salah satu jenis puisi yang secara objektif
menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan,dialog, maupun monolog
sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu.
e.
Puisi
Didaktik adalah puisi yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang
umumnya disampaikan secara eksplisit.
f.
Puisi
Satirik adalah puisi yang berisi sindiran atau kritik terhadap
kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu
masyarakat.
g. Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta seseorang
kepada sang kekasih.
h. Elegi adalah puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih dan
kedukaan seseorang.
i. Ode puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang
memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan.
j. Hymne adalah puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun
unkapan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Bait
Bait merupakan satuan yang lebih besar dari baris yang ada di
dalam puisi.
Rima/sajak
Rima atau sajak adalah bunyi yang berulang, baik
dalam larik puisi maupun di akhir larik-larik puisi.
Contoh Puisi
Salju
Ke manakah pergi
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pohon kehilangan
daun
Ke manakah jalan
Mencari lindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup
Ke manakah lari
Mencari api
Ketika bara hati
Padam tak berarti
Ke manakah pergi
Selain mencuci diri
Karya
: Wing Kardjo
Setelah
membaca puisi karya Wing Kardjo yang berjudul ‘Salju’ di atas, coba pusatkan
perhatian Anda pada bunyi-bunyi yang terdapat di dalam puisi tersebut. Pada
empat baris di atas terdapat bunyi yang berulang pada akhir baris yaitu bunyi vokal i pada kata pergi dan matahari,
Bunyi un berulang pada kata turun dan daun. Bunyi yang berulang
seperti pada baris pertama dan kedua, dan baris ketiga dan keempat itulah yang
disebut rima atau sajak.Demikian juga pada baris kelima dan keenam, dan baris ketujuh
dan kedelapan Karena letaknya berada di akhir baris, maka disebut rima akhir.
Dalam
puisi baru keindahan bunyi tidak harus berada di akhir baris, tetapi bisa juga
berada di awal baris atau di tengah baris. Dalam puisi di atas juga ada pengulangan kata
‘ketika’ hal seperti itu disebut rima identik.Sedangkan pada baris’pohon
kehilangan daun’ tredapat pengulangan
konsonan “N”, yang disebut aliterasi. Sedangkan pengulangan bunyi-bunyi vokal
desebut asonansi Misalnya pengulangan
bunyi ‘e’ pada kata ke manakah pergi.Penggunaan rima pada puisi baru akan lebih
bebas atau tidak terikat seperti pada puisi lama. Selain itu pilihan kata yang
digunakan dalam puisi baru tidak terikat seperti pada puisi lama.
4.Irama adalah paduan bunyi yang menimbulkan unsur
musikalitas , baik yang
merupakan tinggi rendah, panjang pendek, kemerduan, kesan, suasana, serta
nuansa makna tertentu.
5.Ragam
Bunyi meliputi euphony, cacophony,
anomatope.
Euphony (bahasa Inggris) : sifat bunyi yang enak
kedengarannya
Cacophony ( bahasa Inggris) : bunyi hiruk pikuk
(Sumber: Modul
Pembelajaran Bahasa Indonesia Getar Desa, Menulis Puisi Baru, Kels : X,
Semester 1 Oleh : Khatijah,S.Pd)
Tidak ada komentar:
Write Comments