Rabu, 20 September 2023

Kebahasaan dalam Novel

 

Foto: Koleksi Pribadi

Kebahasaan dalam Novel

Oleh: Khatijah

Bahasa merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan di dalam menulis novel. Tanpa bahasa tidak mungkin akan terwujud menjadi karya novel. Ada beberapa unsure kebahasaan yang membangun novel.

1.    Bahasa Sehari-hari

Bahasa yang digunakan di dalam menulis novel adalah bahasa sehar-hari karena novel merupakan karya fiksi yang mengisahkan kehidupan sehari-hari. Bukan karya ilmiah yang harus menggunakan bahasa resmi.

2.    Beragam Kosa Kata

Seorang penulis novel harus kaya perbendaharaan kata sehingga kalimat-kalimatnya bervariasi, tidak monoton dengan pilihan kata yang diulang-ulang. Sebab jika miskin kosa kata, pembaca akan cepat bosan karena tidak menarik. Untuk mengatasi miskin kata, penulis harus banyak membaca.

3.    Majas atau Gaya Bahasa

Keindahan bahasa  di dalam novel akan sangat berpengaruh pada kenyamanan pembaca. Oleh karena itu, tidak hanya makna lugas saja yang digunakan, tetapi berbagai makna termasuk majas juga digunakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V) majas adalah cara melukiskan sesuatau dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain; kiasan. Sedangkan gaya bahasa dirtikan sebagai berikut. 1)  pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis2) pemakaian ragam tertentu untuk memeperoleh efek-efek tertentu, 3) keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penuli sastra, 4) cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau lisan.

Gorys Keraf membagi majas menjadi 4 golongan. Majas perbandingan (metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis), majas pertentangan
(hiperbola, litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks, antiklimaks),
majas
pertautan (metonimis, sinekdoke, alusio, eufemisme, ellipsis), majas perulangan
( aliterasi, asonansi, antanaklasis, anafora, simploke.

Majas dan gaya bahasa merupakan peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.

Majas Perbandingan

Majas Personifikasi adalah majas yang mengumpamakan benda bisa bertindak seperti manusia.

Contoh personifikasi

§  Rintik gerimis mengantarmu melangkah.

§  Senja telah memutus perjumpaan kita.

§   Sepi ini sungguh merobek.

Majas Metafora adalah perbandingan sifat dari dua hal yang berbeda.

Contoh metafora

§  Hawa dingin mendekapku erat dari bara rindu.

§  Taburan kasih-Mu menjadi rinai di terik yang menyiksa.

Majas Smile adalah perbandingan langsung yang ditandai dengan kata: bagai, seperti, ibarat, bak, laksana.

Contoh Smile:

§  Kondisinya sungguh tidak berdaya ibarat gelatik patah sayap.

§  Lama sekali menunggu kedatanganmu bak menantikan hujan di puncak kemarau.

4.    Kalimat Deskriptif

Kalimat deskriptif digunakan untuk menggambarkan latar tempat, latar waktu, latar suasana, dan penggambaran tokoh. Pendeskripsian baik latar, maupun perwatakan tokoh harus rinci. Jadi, harus digambarkan tidak dikatakan.

Misalnya tersenyum dapat digambarkan dengan kata-kata berikut.

§  Bibirnya melengkung.

§  Matanya menyipit.

§  Pipinya memerah.

§  Matanya berbinar.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:
Write Comments



Entri yang Diunggulkan

Puisi-Puisiku

  Puisi-Puisiku Oleh: Khatijah   1.        MENDEKAP HARAP Kupatahkan ragu di tiang rapuh Menjaga rasa cita pada setia Di cadas lin...