Rahasia Mudah Menulis Novel
Oleh:
Khatijah
Menulis
novel bukanlah hal yang sulit. Jika sudah mengetahui rahasianya, maka menulis
novel akan berjalan lancar. Ada beberapa
hal yang harus diketahui dan perlu dipraktikkan agar aktivitas menulis novel tidak
mengalami kendala.
Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan itu antara lain:
1.Niatkan menulis dengan
hati yang sungguh-sungguh.
Niat
merupakan masalah paling penting dalam setiap kita akan melangkah. Termasuk di
dalam menulis novel. Walaupun jumlah kata
yang menjadi prsarat sebuah novel berkisar lima puluh ribu kata ke atas jika
niat sudah kita tetapkan di dalam hati pastilah bisa sukses. Ada salah satu
platform novel online yang mengharuskan novel yang diposting memenuhi jumlah
kata tersebut. Jadi, yang diperhitungkan bukanlah jumlah halaman melainkan
jumlah kata.
2.
Angkat fakta ke dalam ranah imajinatif.
Novel
bukanlah hasil lamunan penulisnya, tetapi novel lebih dari sebuah hasil
perenungan penulisnya dari apa yang pernah dilihat, didengar, mungkin juga
dirasakan. Tentu saja pengalaman tentang hidup dan kehidupan yang akan diangkat
menjadi novel tidak harus berupa sesuatu yang dialami penulis sendiri.
Melainkan, pengalaman itu sesuatu yang diperoleh dari apa yang dilihat, di
dengar, atau ikut merasakan. Misalnya berita di TV, atau sesuatu yang pernah
dibaca. Bisa juga sesuatu yang pernah kita ketahui pernah terjadi di dalam
kehidupan sosial. Fakta yang diangkat ke ranah imajinatif ini bisa sesuatu yang
terjadi dan mengendap bertahun-tahun di benak kita. Oleh karena itu, penulis
novel harus sering membaur dengan masyarakat. Sealin itu, sering-seringlah
mengadakan perjalanan, menonton film, mendengarkan musik, bermedia sosial, dan
yang paling penting adalah membaca. Sering-seringlah membaca karya sastra novel
dan membaca apa saja. Sebab dengan membaca akan terbuka wawasan kita. Bukan
berarti kalau membaca novel karya orang lain akan kita tiru (plagiat), tetapi
dengan membaca kita belajar. Belajar bagaimana cara membangun konflik. Belajar bagaimana memvariasaikan
plot, belajar bergbagai gaya dan teknik naratif yang digunakan dan sebagainya. Selain
itu, denagn membaca kita tidak akan miskin kata.
3.Susunlah
Outline
Outline
memuat garis besar jalannya cerita dari awal sampai ending. Jika kesulitan
menyusun outline kita bisa menggunakan kata bantu tanya siapa, dimana, kapan,
mengapa, dan bagaimana. Dengan outline kita akan mengarahkan alur cerita kita
ke mana. Outline memuat peristiwa dan konflik-konflik besar yang akan mewarnai episode
di dalam novel yang kita tulis. Akan tetapi outline tidak harus menjadi pedoman
yang kaku. Outline bisa diubah sewaktu-waktu. Jika di tengah perjalanan
menulis, tiba-tiba kita menemukan ide baru, maka kita bisa mengubah outline yang
sudah kita buat. Jadi, kita bisa menambah, mengurangi, atau bahkan mengubahnya.
4.Tulislah
per episode
Setiap
episode dalam novel memuat peristiwa, konflik dan adegan. Dengan menulis per
episode akan memudahkan mengorganisasikan konflik besar yang dialami oleh tokoh
utama. Peristiwa dalam setiap episode harus selalu melibatkan tokoh utama atau
ada benang merahnya dengan tokoh utama.
5.
Kreasikan dengan bahasa yang menarik.
Bahasa
dalam novel tidak sama dengan bahasa yang digunakan di dalam karya nonfiksi.
Novel adalah karya fiksi yang menggunakan ragam bahasa sastra. Kita bisa
menggunakan berbagai majas dan gaya bahasa dan berbagai makna. Misalnya
personifikasi, metafora, smile, anafora, paradoks,eufimisme, dan sebagainya. Kalau
karya nonfiksi harus menggunakan bahasa baku dan kata bermakna denotasi, tetapi
di dalam sastra tidak. Diksi atau pilihan kata yang digunakan bisa bermakna
denotasi, konottasi, simbolis dll.
Bondowoso,
27 November 2023
Tidak ada komentar:
Write Comments