Senin, 29 April 2024

Mendeskripsikan Latar dalam Cerita

 

 Mendeskripsikan Latar dalam Cerita

Oleh: Khatijah



            Sebuah peristiwa dalam fiksi, termasuk novel pasti dibalut oleh unsur yang satu ini, yakni latar. Latar atau setting meliputi tempat (setting lokasi), waktu, dan suasana. Biasanya ketiganya muncul selalu bersamaan di dalam satu paragraf. Latar tempat merupakan bagian cerita yang menggambarkan lokasi sebuah adegan atau tempat terjadinya peristiwa yang dialami oleh tokoh. Setiap adegan di dalam novel selalu berada di suatu tempat tertentu dan dalam kondisi tertentu.

Pertanyaannya, apakah latar tempat dalam cerita fiksi harus riil? Jawabannya tidak. Latar tempat dalam cerita fiksi boleh riil boleh tidak. Jika penulis memilih tempat yang menjadi latar cerita itu riil, maka syaratnya penulis harus mengadakan riset terlebih dahulu untuk membangun data yang berupa fakta. Jika latar tempatnya bersifat imajinatif, penulis hanya perlu menyiapkan data fantasi.

            Untuk mendeskripsikan latar tempat perlu memperhatikan hal-hal berikut:

Mengadakan Riset

1.    Jika tempat yang menjadi latar peristiwa itu nyata, penulis harus mengadakan riset terhadap tempat tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari cacat logika. Untuk memperoleh data-data terhadap tempat tersebut kita bisa melakukan pengamatan, mewawancarai informan, dan mempelajari hal-hal yang terkait dengan tempat tersebut. Data-data yang perlu dicatat mulai dari kondisi alam dan lingkungannya, suasananya, budayanya atau kebiasaan-kebiasaan penduduknya, makanan khasnya, bahasa sehari-hari penduduknya, dan seterusnya.

Mengadakan riset tidak harus datang ke tempat tersebut. Kita dapat menggali keterangan dari membaca buku, artikel, dan video. Internet menjadi sebuah kebutuhan penting di dalam melakukan riset ini. Melalui google kita dapat menggali banyak fakta. Bisa juga dari media sosial dan google street view untuk melihat objek wisata dan  jalanan.

Mengapa harus mengadakan riset? Sebab setiap tempat memiliki kondisi alam yang berbeda, termasuk budaya, dan kebiasan yang dapat berpengaruh pada karakter tokoh.

Berbeda jika latar peristiwa di dalam cerita tidak riil hanya berdasarkan imajinasi, penulis cukup membangun data fantasi tanpa mengesampingkan logika.Meskipun latar diciptakan oleh penulis novel, tetapi harus dihindari hal-hal yang tidak masuk akal.

2.    Menggunakan Pancaindra. 

Seperti manusia dalam dunia nyata, tokoh dalam cerita juga memiliki panca indra. Mereka juga dapat melihat, mendengar, meraba, menghirup, dan merasakan sesuatu. Oleh karena itu, agar deskripsi latar lebih kuat sebaiknya memasukkan unsur pancaindra.   

3.    Mendeskripsikan latar tidak bertele-tele. Penggambaran latar tidak perlu berpanjang lebar hingga beberapa paragraph. Cukup satu paragraf dengan menyisipkan aktivitas tokoh.  

4.    Meskipun kita memanfaatkan kalimat-kalimat dengan memasukkan unsur pancaindra, tetapi jangan berlebihan karena akan membuat pembaca jenuh dan tidak respek terhadap cerita kita. Sedetil apa pun latar yang kita deskripsikan, harus disisipkan aksi tokoh. Penggambaran latar cerita tanpa menyisipkan aksi tokoh, akan membosankan pembaca dan menjadi penggambaran tidak bermakna.

5.    Menggunakan Teknik Showing

Pemilihan kata dalam mendeskrisikan latar hendaknya rinci. Hal ini dilakukan agar pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau menyaksikan sendiri terhadap latar yang dibaca. Kekuatan teknik showing adalah memerinci bukan mengatakan (tell). Namun demikian, jika penulis sudah terjebak dengan penggambaran latar yang bertele-tele, kita dapat menggunakan teknik tell atau mengatakan. Jadi, penggunaan antara teknik showing dan teknik telling dalam pendeskripsian latar harus proposional.   

6.    Menggunakan Berbagai Majas

Majas merupakan bahasa kias yang dapat memberikan efek menarik dalam pendeskripsian latar. Berbagai majas bisa digunakan tergantung kebutuhan dan kesesuaian. Misalnya saja majas personifikasi, majas metafora, dan majas asosiasi.

Bondowoso, 30 April 2024

 

Tidak ada komentar:
Write Comments



Entri yang Diunggulkan

Puisi-Puisiku

  Puisi-Puisiku Oleh: Khatijah   1.        MENDEKAP HARAP Kupatahkan ragu di tiang rapuh Menjaga rasa cita pada setia Di cadas lin...