Kamis, 09 Februari 2023

Karakter Tokoh dalam Novel

 





 Karakter Tokoh dalam Novel

Oleh: Khatijah

Dalam menulis novel, pengarang akan melakukan pemberian watak para tokoh. Tentu saja sebelumnya, pengarang sudah merancang tokoh-tokoh yang ada di dalam novel yang akan ditulis, beserta perwatakannya. Setiap tokoh dalam novel memiliki peran dan karakter masing-masing. Karakter yang dimaksud di sini adalah watak. Pengarang novel harus pandai-pandai memberikan karakter terhadap tokoh-tokoh ceritanya agar tampak hidup. Seperti halnya kehidupan di dunia nyata, kisah imajinatif dalam novel juga terdapat orang-orang yang berkarakter baik, tetapi juga ada yang berkarakter tidak baik. Karakter juga disebut dengan istilah penokohan. Penokohan dalam cerita meliputi penokohan batin dan penokohan lahir.

Penokohan batin merupakan penggambaran sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh cerita. Misalnya: rajin, malas, jahat, baik, dll. Sedangkan penokohan lahir adalah penggambaran cirri-ciri fisik tokoh.

Contoh Penokohan lahir:

Betapa gagahnya Indra Baskoro ketua OSIS yang memberikan buket bunga itu padanya. Perawakan tinggi, dan kulit kuning langsat. Tak berbeda jauh dengan sosok tadi pagi yang tak dijumpainya selama dua tahun itu. Bedanya Indra saat ini kelihatan posturnya lebih tinggi, body-nya lebih berisi. Tapi senyum itu tak pernah berubah. Kali ini dihiasai oleh kumis tipis yang menambah dirinya lebih gagah dan tampan. Malam itu, Dian tidak bisa tidur dengan nyenyak. Sebentar-sebentar ia terbangun. Dan kesempatan itu digunakannya untuk terus mengaji  dan shalat malam. Doa-doa tak putus ditujukan kepada Indra. (Selendang Merah Jambu: Khatijah)

Ada beberapa cara dalam menggambarkan karakter atau watak tokoh / penokohan batin dalam novel.

·           Melalui penjelasan langsung atau teknik analitik langsung. Dalam hal ini pengarang memberikan penjelasan secara langsung terhadap tokoh tersebut. Contoh:

Sesungguhnya Indra orang yang baik. Indra orang yang tulus hatinya yang tidak mungkin berbuat seperti itu. Tak akan mungkin ia akan mempermainkan hati seorang wanita seperti Dian. Kini Indra sudah tidak ada. Dia tidak akan pernah tahu bahwa dirinya sudah difitnah.

·           Melalui dialog antartokoh

Secara tidak langsung karakter tokoh dapat kita ketahui dari dialog atau percakapan antartokoh.

Contoh:

“Lha, itu risiko namanya. Risiko dari perlakuanmu sendiri,” jelas Anggun  masih dengan suara bernada tinggi. “Kamu tidak kasihan sama Dian. Dia itu anak yang pendiam, selalu menerima apa saja perlakuan orang lain terhadapnya,” kata Anggun pedas. (Selendang Merah Jambu: Khatijah)

Dalam kutipan di atas pengarang menyampaikan karakter Dian melalui dialog yang disampaikan oleh Anggun.  

Nah, agar tokoh-tokoh dalam novel yang ditulis memiliki karakter yang kuat, maka pengarang harus pandai-pandai memilih diksi yang tepat dalam mendeskripsikan karakter tokoh tersebut. Selain itu, penggambaran melalui dialog atau ucapan tokoh juga sangat menentukan keberhasilan seorang pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh.

Penggambaran karakter bisa dilakukan pada setiap kehadiran tokoh dalam cerita itu. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena novel merupakan cerita panjang, maka penggambaran watak bisa dilakukan di sepanjang jalan cerita.

                                                                                                       Bondowoso, 2023

 

Tidak ada komentar:
Write Comments



Entri yang Diunggulkan

Puisi-Puisiku

  Puisi-Puisiku Oleh: Khatijah   1.        MENDEKAP HARAP Kupatahkan ragu di tiang rapuh Menjaga rasa cita pada setia Di cadas lin...