Kiat Menulis Cerpen
@1
Oleh: Khatijah
Sebelum menulis cerpen, seorang penulis harus
mengenal genre ini. Cerpen kependekan dari
cerita pendek, yaitu karangan berbentuk
cerita yang isinya mengisahkan sekilas peristiwa yang dialami oleh tokohnya.
Isi cerita di dalam cerpen bersifat imajinatif. Walaupun kisah di dalam cerpen
adalah fiktif, tetapi bisa juga bersumber dari fakta, misalnya pengalaman
pribadi.
Yanusa
Nugroho mengemukakan bahwa cerita pendek (cerpen) adalah sebuah karya prosa
yang unik. Secara fisik hanya membutuhkan beberapa halaman, tapi dituntut mampu
mengisahkan peristiwa dan mampu membuka berbagai kemungkinan ruang imajinasi
pembacanya dan mengajaknya untuk memberikan makna. Sebuah cerpen merupakan
suatu kisah tunggal.
Cerpen
adalah karya fiksi yang mengisahkan persoalan
atau masalah yang dihadapi oleh tokoh. Sebagai kisah tunggal, cerpen harus
mampu menampilkan konflik- konflik yang membuat pembaca ingin tahu, baik berupa
konflik batin yang dialami tokoh, konflik lahir, ataupun
konflik dengan Tuhan, maupun konflik dengan lingkungan.
Sebuah
cerpen memuat unsur-unsur. Unsur-unsur
tersebut adalah tema, setting/latar, tokoh, penokohan, alur, pesan atau
amanat, dan sudut pandang. Unsur-unsur tersebut akan dengan sendirinya hadir di
dalam cerpen tersebut bersamaan dengan proses menulis. Namun, sebenarnya ada beberapa unsur
terpenting dalam cerpen yaitu tema, setting, tokoh dan penokohan, konflik, dan sentakan.
Tulisan
berbentuk cerita, khususnya cerpen, berbeda dengan tulisan bentuk lain,
misalnya laporan peristiwa. Yang membedakan antara
tulisan bentuk cerita dengan laporan peristiwa yaitu, pada tulisan laporan
peristiwa hanya merupakan rangkaian peristiwa yang disusun dari bagian awal
sampai bagian akhir. Sedangkan tulisan berbentuk cerita, selain merupakan rangkaian peristiwa, tetapi harus
terdapat konflik-konflik yang dialami oleh tokoh. Konflik-konflik yang terjadi
tersebut bermula dari adanya permasalahan yang muncul sebelumnya dan akan
bergerak terus sampai pada penyelesaian cerita. Inilah yang disebut dengan alur cerita. Sekalipun di
dalam sebuah cerita terdapat alur yang tahap-tahapnya dimulai dari pengenalan,
penampilan masalah, konflik, puncak konflik, peleraian, dan berakhir dengan
penyelesaian, tetapi, tidak selamanya cerita menggunakan alur yang runtut atau
urut seperti tahap-tahap tersebut atau alur maju. Bisa juga sebuah cerita dimulai dari
bagian akhir, baru menuju bagian-bagian awal atau disebut alur sorot balik.
Bisa juga menggunakan alur mundur atau menceritakan masa lalu tokoh.
Cerpen merupakan salah satu karya fiksi di
samping pentigraf, novel, dan drama. Cerpen ditulis berdasarkan pengalaman
penulis mengenai hidup dan kehidupan. Cerpen sama halnya dengan pentigraf dan novel merupakan sebuah komposisi
teks yang memadukan fakta, imajinasi, dan kecanggihan berekspresi. (Tengsoe
Tjahjono). Dengan kata lain, cerpen merupakan perpaduan antara fakta,
imajinasi, dan daya kreasi. Cerpen tidak hanya ditulis berdasarkan fakta apa
adanya, namun fakta-fakta itu harus diolah menjadi fakta baru, yaitu fakta
imajinatif.
Tengsoe Tjahjono dalam
bukunya ”Meneroka Dapur Pentigraf”, selanjutnya berpendapat bahwa cerpen atau cerita pendek
merupakan bagian dari prosa fiksi yang pada umumnya dapat dibaca dalam tempo
singkat dan berfokus pada peristiwa yang berdiri sendiri atau berkaitan. Oleh
karena sifatnya yang pendek maka cerpenis tidak memusatkan perhatiannya pada
penataan alur, tetapi penciptaan dampak kesan kepada pembacanya. Dalam buku
tersebut juga dituliskan bahwa cerpen berkisar antara 1.000 hingga 4.000 kata
walaupun juga dijumpai cerpen yang jumlahnya 20.000 kata.
Demikianlah sekilas
gambaran tentang cerpen sebagai dasar pengetahuan sebelum menulis fiksi genre cerpen.
Wah...keren bu. Mantap
BalasHapusTerima kasih, Bapak
HapusKeren bu
BalasHapusTerima kasih supportnya Bunda
HapusMantap Bu! Informatif, sungguh bermanfaat. Terimakasih!
BalasHapusTerima kasih Bu.. Aamiin
HapusTerimakasih ilmunya. Semoga bermanfaat. Aamiin
BalasHapusAamiin. Terima kasih, Bu
Hapus